Ikan Mas Koki
Ikan ini mas koki merupakan satu primadona ikan hias air tawar. Bentuk badannya yang gendut lucu, berjambul, dengan mata lebar serta sisik berwarna cerah, membuat ikan ini banyak dikoleksi pengemar ikan hias.
Ikan mas koki banyak dibudidayakan karena proses budidayanya tidak rumit. Salah satu lokasi budidaya ikan mas koki terdapat di Sumedang, Jawa Barat, yang dilakukan oleh para petani yang tergabung dalam kelompok peternak ikan hias kalapa ciung.
Di tempat ini budidaya ikan mas koki dilakukan oleh Pak Jajat, sejak tahun 2006 lalu. Budidaya di tempat ini dilakukan mulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di akuarium khusus agar telur dapat menetas dengan baik.
Telur yang telah menetas menjadi larva dipindahkan ke akuarium ini. Larva yang telah berkembang menjadi anakan kemudian dipindahkan ke kolam pendederan. Di kolam ini terdapat anakan ikan koki yang berusia 2 minggu.
Ikan mas koki yang telah berusia dua bulan terlihat lucu dan menggemaskan. Seperti di kolam ini. Pembesaran ikan mas koki dilakukan di kolam sawah. Ikan dipelihara di jaring apung dengan diberi paranet, agar suhu kolam tidak terlalu panas.
Setiap jaring apung berisi sekitar 100 ekor ikan. Yang penting diperhatikan dalam memelihara ikan mas koki adalah air kolam harus bersih, berasal dari sumber mata air yang jernih.
Meskipun pemeliharaannya tidak sulit, namun ikan mas koki rentan terserang penyakit, diantaranya penyakit white spot. Terutama saat musim hujan. Setelah berusia dua bulan, barulah ikan koki dipasarkan.
Harganya bervariasi sesuai kualitas ikan. Ikan koki hasil budidaya disini dipasarkan ke seputar Jawa Barat. Peminatnya tidak pernah sepi, karena untuk ikan hias, harga ikan mas koki sangat terjangkau.
Ikan Carydoras
Ikan hias corydoras merupakan ikan hias primadona ekspor. Permintaan terhadap ikan hias ini datang dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Eropa. Salah seorang yang menggeluti usaha pembibitan ikan hias corydoras adalah Imam, di aquarium budidaya miliknya di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten.
Untuk mencapai tempat pengembang biakkan ikan hias corydoras milik imam dari Jakarta dapat mengambil arah ke Lebak Bulus. Lalu dilanjutkan ke arah Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten. Di tempat ini, Imam memiliki sekitar 700 aquarium untuk membudidayakan ikan hias corydoras.
Dari sekitar 80 spesies ikan hias corydoras, beberapa diantaranya telah dapat ditangkarkan di Indonesia. Antara lain jenis corydoras sterbey, panda, adolfoi dan albino. Corydoras adolfoi aslinya berasal dari Brazil. Permintaan dari luar negeri untuk ikan hias jenis ini bisa mencapai puluhan ribu ekor per bulan.
Proses pembibitan ikan hias dimulai dari perkawinan antara ikan jantan dan betina. Setelah dua bulan dikawinkan, satu indukan ikan corydoras dapat menghasilkan 200 hingga 500 telur. Telur akan menetas dalam waktu 3 hingga 5 hari. Dan berubah menjadi larva.
Arwana "The Dragon Fish"
Ikan Arwana merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli dari kalimantan dan juga irian. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun.
Ada beberapa jenis ikan arwana, seperti arwana Silver, Gold, Super Red dan sebagainya. Namun yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati oleh penggemar ikan naga ini adalah jenis Super Red. Jenis ini dipercaya membawa keberuntungan (hokie) bagi pemiliknya dan pembawa kekayaan sekaligus dapat menaikkan status sosial sang pemilik terutama jika memiliki Arwana dengan spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pada awalnya ikan ini dikenal sangat sulit untuk berkembang biak diluar habitat aslinya, namun pada perkembangannya ikan ini dapat berkembang biak pada tambak ataupun kolam-kolam buatan dengan air yang telah diatur keasaman ataupun suhunya. Hal ini memungkinkan penangkaran dapat dilakukan jauh dari habitat asli ikan ini.
Ikan Arwana pada tempat penangkaran ini dapat bertelur sebanyak kurang lebih 100 – 150 butir. Telur-telur arwana ini disimpan dalam mulut Arwana jantan. Ketika masih kecil telur Arwana berbentuk bulatan merah dengan jentik kecil seperti berudu menempel pada bulatan tersebut. Setelah beberapa minggu berudu tersebut membesar dan bulatan merah yang berfungsi sebagai makanan makin mengecil dan akhirnya menghilang.
Ikan hasil tangkaran tersebut setelah ukurannya mencukupi dipasangi dengan Microchip sebagai tanda pengenal dan identitas arwana tersebut. Perusahaan penangkar lalu mengeluarkan sertifikat yang mana mencantumkan nomer dari ID Microchip yang terpasang pada ikan tersebut sebagai legalitas dari ikan untuk para pemiliknya.
0 komentar: